Korban AIDS Yang Malang
TUBUHNYA yang hanya tinggal tulang dibalut kulit terbaring kaku. Sang nyawa telah meninggalkannya, dijemput oleh malaikat Izrail. Entah apa yang dikatakan dan bagaimana cara 'malakul maut' mencabut nyawanya, hanya Allah sang pemberi keputusan yang tahu.
Kini tubuh yang dulu sempat menggiurkan hati dan membangkitkan birahi para 'lelaki hidung belang' itu sudah tercampakkan. Tak seorangpun dari sekian banyak langganannya dulu yang masih sudi menjamahnya. Dari tanah ia diciptakan oleh sang Khalik, kini kembalilah ia menjadi tanah. Hanya tinggal kenangan yang menggayuti hati siapa saja yang pernah bergaul dan kenal dengannya meski mungkin hanya lewat berita di media massa.
Kematian yang amat tragis. Sang pengidap AIDS yang sempat menghebohkan itu tutup usia dalam segala kenestapaannya. Jauh berbeda jika dia adalah seorang Muslim yang taat dan dengan suka rela menjalani syari'at. Insya Allah Hukum Razam akan lebih meringankan penderitaannya baik dalam sudut pandang dunia, lebih-lebih dalam konteks akhirat.
Tiada sahabat, keluarga dan sanak saudara yang sudi mengurusnya, diapun teronggok di ruang mayat Rumah Sakit Umum A.Wahab Syahrani Samarinda.
Dan rupanya penderitaannya tak hanya sampai disitu. Belum lagi mempertanggung jawabkan segala perbuatan di alam Kubur dan Akhirat, jasadnyapun masih harus terkatung menunggu prosesi penguburan.
Beruntung pihak Rumah Sakit masih punya kepedulian. Sang mayatpun dikebumikan sesuai aturan agama Islam. Bahkan dengan tulus ikhlas para tenaga perawat 'Ruang Flamboyan" mengadakan sedikit acara, mendo'akan mantan pasien yang sempat membuat hati mereka terenyuh.
Bagaimakah kabarnya arwah sang pengidap AIDS sekarang? Mungkinkah dia tengah mengecap kenikmatan kubur? Atau malah tengah merintih melanjutkan siksaan pedih yang sebelumnya pernah ia terima di dunia, untuk kemudian ia rasakan lagi dalam jerit dan lolong tangis hingga batas waktu yang entah sampai kapan?
Wallahu A'lam (*)
(Mengenang korban AID di RSAWS)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar